Minggu, 28 Desember 2014

Kisah King Sulaiman the Magnificent Sebenarnya.!

Hay sobat Blogger...
Salam sejatera bagi kalian semua :)
Kali ini gue bakalan bahas soal King Sulaiman yang terkenal (y)
cerita King Sulaiman ini sudah di film dengan judul yang sama, yaitu King Sulaiman yang tayang di salah satu pusat pertelevisian di Indonesia.
Namun, ada kisah yang sebenanrnya yang di benarkan oleh Dr. Raghib Al-Sirjani salah satu ahli sejarah dari Kairo, Mesir.
Penasaran.??
Silahkan baca sendiri :)

Cekidott...

Ini Kisah King Sulaiman the Magnificent Sebenarnya!Jakarta, HanTer - Tahukah anda mengapa orang kafir begitu membenci Sultan Sulaiman Al-Qanuni, sehingga ia digambarkan begitu rusak pada film King Sulaiman the Magnificent yang kini ditayangkan di AnTV?

Dr. Raghib Al-Sirjani, seorang ahli sejarah Islam asal Mesir, sekaligus asisten profesor uro-surgery di Cairo University School of Medicine mengemukakan penjelasan mengenai hal tersebut pada Islam Story, sebagaimana disampaikan kembali Ustadz Abu Zubair dan disarikan kembali oleh arrahmah pada Sabtu (27/12/2014).

Dijelaskan Raghib Al-Sirjani, pernahkah anda mendengar perang Mohacs? Jika belum, maka sesungguhnya itu bukanlah perang, tetapi pembantaian. Peristiwanya terjadi pada 21/11/932 Hijriyah.

Ringkas cerita, utusan Khalifah Utsmani Sulaiman Al-Qanuni berangkat untuk mengambil jizyah dari raja Hongaria dan pemimpin Eropa ketika itu, Luis II.

Maka atas saran Paus di Vatikan, Raja Hongaria membunuh utusan Sulaiman Al-Qanuni. Mendengar berita itu, bersiap-siaplah Sulaiman Al-Qanuni untuk menyerang Eropa.

Begitu juga gereja dan Eropa menyiapkan pasukannya. Sulaiman Al-Qanuni menyiapkan pasukan yang terdiri atas 100.000 prajurit, 350 meriam dan 800 kapal perang. Sedangkan kekuatan Eropa 200.000 pasukan berkuda. 35 ribu diantaranya bersenjata lengkap dengan baju besi.

Sulaiman dan pasukannya menempuh jarak 1000 kilometer dan berhasil merebut benteng-benteng sepanjang perjalanannya guna mengamankan jalan ketika menarik pasukannya mundur jika terjadi kekalahan.

Beliau dan pasukannya melewati sungai yang terkenal dan menunggu di lembah Mohacs selatan Hongaria dan timur Rumania menanti pasukan Eropa yg terdiri dari Hongaria, Rumania, Kroasia, Buhemia, Kekaisaran Romawi, negara kepausan dan Polandia.

Masalah yang dihadapi Sulaiman adalah banyaknya pasukan berkuda Romawi dan Hongaria yang tubuhnya tertutup baju besi yang sulit ditembus panah atau peluru.

Lalu apa yang ia lakukan?

Setelah selesai sholat subuh ia berdiri dihadapan pasukannya yang menatap pasukan Eropa yg banyak yang tidak terlihat ujungnya. Kemudian ia berkata disertai tangisan (sesungguhnya Ruh Nabi Muhammad melihat kalian dengan kerinduan dan cinta) maka menangislah semua pasukan kaum Muslimin. Kemudian, kedua pasukan saling berhadapan.

Taktik perang Sulaiman sangatlah brilian. Ia membagi pasukannya menjadi tiga barisan sepanjang 10 km. Pasukan Inkisyaariah yang berada di garis depan, mereka ini adalah prajurit pilihan. Kemudian di barisan kedua pasukan berkuda dengan senjata ringan dan pasukan pejalan kaki (invanteri) diantara mereka adalah relawan. Adapun barisan ketiga adalah beliau dan pasukan meriam.

Pasukan Eropa menyerang setelah sholat ashar. Maka Sulaiman memerintahkan pasukan Inkisyaariyah bertahan selama satu jam saja. Kemudian ia memerintahkan mereka lari.

Dan ia perintahkan pasukan lapis kedua untuk membuka jalan pelarian ke kiri dan ke kanan bukan ke belakang. Sesuai arahan Sulaiman para pahlawan pasukan Inkisyaariah bertahan dengan gagah berani. Dan berhasil menghancurkan kekuatan Eropa dengan sempurna pada dua penyerangan bertubi-tubi yang dipancarkan Eropa. Dalam satu serangan saja habis 20 ribu pasukan Eropa.

Kemudian kekuatan inti pasukan Eropa serempak menyerang. Tibalah saat melarikan diri dan dibukalah jalan untuk lari, maka mundurlah pasukan Inkisyaariah ke sisi kiri dan kanan diikuti pasukan infantri, sehingga jantung pasukan Utsmani benar-benar terbuka. Masuklah 100 ribu pasukan Eropa sekaligus menuju (jebakan) jantung pasukan kaum Muslimin.

Dan inilah awal pembantaian itu. Mereka langsung berhadapan dengan meriam-meriam pasukan Utsmaniyah tanpa mereka sadari. Meriam-meriam itu langsung menyalak menyambut 100 ribu pasukan Eropa yang tidak sadar telah masuk jebakan. Tidak sampai satu jam musnahlah pasukan Eropa semua dihantam meriam dari segala arah menjadi kenangan hitam orang2 kafir sampai saat ini.

Sisa-sisa pasukan Eropa di garis belakang berusaha lari menyeberangi sungai. Apa daya karena ketakutan dan berdesak-desakan ribuan prajurit tenggelam di sungai. Akhirnya pasukan Eropa hendak menyerah.

Keputusan khalifah Sulaiman Al-Qanuni di atas tidak pernah di lupakan Eropa sampai sekarang dan mereka mengingatnya dengan penuh dendam.

Sulaiman memutuskan : Tidak ada tawanan!

Maka pasukan Ustmanuyyun menyerahkan kembali senjata kepada pasukan Eropa yang di tawan agar mereka beperang lagi atau di bunuh. Akhirnya mereka kembali berperang dengan putus asa.

Berakhirlah perang dengan tewasnya raja Hongaria Louis II beserta para uskup yang 7 orang mewakili nasrani dan utusan Paus dengan 70 ribu pasukan. Di samping itu 25.000 ditawan dalam keadaan terluka.

Pasukan Utsmaniyya melakukan parade militer di Ibukota Hongaria. Setelah 2 hari mengurus urusan kenegaraan di sana khalifah Sulaiman kembali pulang ke Turki.

Pasukan Utsmaniyya yang gugur dalam perang itu hanya 150 orang saja dan 3000 terluka. Selebihnya pasukan masih sempurna tanpa kurang suatu apapun.

Dengan demikian, nampak jelas penistaan sejarah Islam yang dilakukan para sineas kafir melalui film King Suleiman the Magnificent yang ditayangkan di AnTV. Semoga pemirsa lebih bijak lagi memilih tayangan televisi yang sebetulnya telah didominasi sampah pengotor mata dan hati.


Sekian artikel dari King Sulaiman.
Semoga bermanfaat.

Wassalam...

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Sample

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Afif Risaldi Muhammmad
Lihat profil lengkapku

Followers

Random Post

Test Footer